MASIKANews – Wacana #LockdownIndonesia semakian menguat sejak terjadinya peningkatan jumlah pasien positif terjangkit virus Corona di Indonesia. Kemarin (14/03) Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah dinyatakan positf mengidap penyakit COVID-19 ini.
Dalam diskusi melalui grup What’sApp Korps Alumni HMI (KAHMI) Aparatur Sipil Negara (ASN), Dr. Lukman Hakim menjelaskan seputar lockdown dan alasan mengapa kebijakan lockdown harus segera diberlakukan untuk menangkal pandemi COVID-19.
Lockdown artinya kita menutup gerbang negara ini dari traffic manusia, untuk sementara waktu, bukan tanpa kecuali. Traffic yang dihentikan ini adalah:
- Wisatawan yang tidak punya urgensi untuk masuk ke Indonesia
- Orang Indonesia yang keluar jadi wisatawan atau melakukan kunjungan ke luar negeri yang biaa ditunda
- Pengiriman tenaga kerja Asing dari dan keluar negeri
- Traffic manusia untuk kepentingan komersial yang tidak urgent dan bisa dilakukan dengan cara lain.
Kebijakan lockdown juga dapat dilakukan secara domestik, yakni dengan:
- Larangan sekolah ke kampus untuk siswa, mahasiswa, dan dosen juga guru
- Larangan kegiatan yang mengumpulkan massa dalam jumlah besar
- Larangan melakukan kegiatan keluar rumah yang tidak urgen.
Nah, mengapa lockdown harus dilakukan? Berikut adalah 4 alasannya menurut Dr. Lukman Hakim:
SATU
Karena Virus Covid-19 ini, dalam umurnya yang tiga bulan sudah bermutasi berkali-kali, makin ganas dari hari ke hari, dan SUDAH MENGGUNAKAN MANUSIA SEBAGAI AGEN/RESERVOIR tempat hidup berkembangbiak dan menularkan satu sama lain.
Bahkan perkembangannya saat ini, Virus Covid 19 ini bisa menular ke manusia tanpa menimbulkan gejala, atau sub clinical infection, dan membuat manusia yang terinfeksi menjadi rumah tempatnya berkembang biak dan menjadi carrier/pembawa kemana mana tanpa merasalan gejala sakit.
DUA
Case Fatallity Rate (CFR) setelah tiga bulan meningkat empat kali lipat dari 1,4% di tanggal 29 Desember 2019 menjadi 7% di tanggal 11 Maret 2020. Artinya potensi peningkatan CFR dalam bulan bulan ke depan berpotensi menjadi sangat membahayakan. Terbukti saat ini jumlah kasus kematian melonjak 4 kali lipat dibandingkan jumlah kasus pertama kali.
Bahkan negara Inggris telah mengumumkan bahwa jumlah kasus kematian yang diperkirakan akan terjadi di Inggris pada bulan Mei-Juni nanti bisa mencapai 500.000 kematian.
TIGA
Artinya Covid-19 HARI INI dan selanjutnya akan menjadi kasus Katastropik/pageblug/pandemi terbesar kedua sepanjang sejarah manusia, setelah di abad ke 12 terjadi pageblug/pandemi akibat multi infeksi campak, polio, dan pes di dunia yang membunuh 200 juta orang pada waktu itu.
EMPAT
Hari ini, negara yang terjangkit sudah mencapai 180 negara dari 193 negara resmi anggota PBB. Artinya di seluruh permukaan bumi COVID-19 sudah tersebar tanpa terkecuali. Dengan MANUSIA menjadi Agen pembawa yang sangat efektif.
Oleh karena itu, maka, tindakan #LOCKDOWN adalah satu-satunya tindakan yang PALING MASUK AKAL untuk menghentikan penyebaran virus COVID 19 ini.
#Lockdown telah terbukti sangat efektif dilakukan di China sebagai Negara pertama kali terjangkit COVID 19 ini. Dari 50 distrik yang dilockdown dalam waktu 1 bulan penyebaran Virus COVID 19 telah berangsur-angsur berhenti kematian bisa dihentikan hanya berjumlah 1450 dan saat ini 80% pasien telah dinyatakan sembuh.
Karena itu, demi 271 juta orang Indonesia, demi 7,5 miliar penduduk dunia, tindakan #LOCKDOWN harus dilakukan. Berapa lama? Menurut pengalaman RRT, 1 bulan saja cukup. 1 bulan lockdown itu tidak lama. [aq/fb]